Saya sedang online, silahkan masuk

11.25.2008

Gedung Merdeka

Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia Afrika No. 65 Bandung, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Pada koordinat 06º55'15,5" LS dan 107º36'35,4" BT. Letaknya berdampingan dengan Gedung Museum Konfrensi Asia Afrika dengan batas utara: Jalan Naripan, timur: Gedung Konfrensi Asia Afrika, selatan: Jalan Asia Afrika dan barat: Cikapundung. Kini kawasan telah menjadi kawasan perkantoran dan pusat perdagangan, dan untuk mencapainya dapat menggunakan kendaraan pribadi roda 4 atau 2 maupun dapat menggunakan kendaraan umum yang selalu bolak-balik melewati kawasan dari Terminal Bis Cicaheum, Stasiun Hall (Stasiun Kereta Api) atau dari Terminal Bis Leuwipanjang.

Gedung Merdeka ini, dahulu bernama Societiet Concordia, dibangun tahun 1895 atas prakarsa para pegusaha Belanda pemilik kebun teh di sekitar Bandung dan para opsir Belanda. Bentuk bangunan, awalnya sederhana untuk tempat kegiatan sosial, rekreasi dan hiburan. Gedung direnovasi tahun 1920 dan 1928 sehingga menjadi bentuknya seperti sekarang ini yang memberikan kesan megah, langka dan unik. Renovasi dipimpin oleh arsitek Belanda Van Gallen Last dan CP. Wolff Schromaker (guru besar ITB), dengan gaya arsitektur Modernism dengan sentuhan ArtDeco dan bagian depannya memiliki pilar-pilar penunjang struktur yang besar. Tahun 1929 gedung ini dibangun kembali, terdiri atas dua bangunan yang disebut Gedung Schowberg dan Sociteit Concordia.
Tahun 1942-1945, pada zaman Jepang, gedung ini dipakai sebagai pusat kebudayaan dengan nama Dai Toa Kaikan. Pada zaman perang kemerdekaan sebagai markas besar Tentara Republik Indonesia. Tahun 1954, gedung ini mengalami perbaikan dalam rangka persiapan pelaksanaan kegiatan Konfrensi Asia Afrika (KAA) dan 24 April 1955, sebagai tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika, dinamakan Gedung Merdeka. Hasil penyelenggaraan KAA, adalah Dasasila Bandung dan gerakan Non Blok yang memberikan semangat bagi negara-negara di Asia-Afrika untuk menjadi negara merdeka.
Gedung Merdeka sering digunakan sebagai tempat acara peringatan KAA, selain itu untuk tempat pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional seperti Konferensi Wartawan Asia Afrika, Konferensi WHO, dan terakhir sebagai tempat pertemuan GNB pada tahun 1974.
Gedung ini berdiri pada areal seluas 7.983 m², dengan luas gedung 6.500 m², letaknya di alun-alun Kota Bandung dengan arah hadap ke selatan, yaitu jalan Asia Afrika. Kondisi bangunan sekarang terpelihara dengan baik.


Tidak ada komentar: