Saya sedang online, silahkan masuk

11.25.2008

Astana Gede

Situs Astana Gede berada di Kampung Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, dari kota Ciamis berjarak sekitar 15 km ke arah utara.

Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh melalui jalan raya yang menghubungkan antara Ciamis–Cirebon. Keadaan situs berupa semacam hutan lindung yang di dalamnya terdapat beberapa tinggalan arkeologik. Situs Astana Gede Kawali berada di bagian timur kaki Gunung Sawal berada pada koordinat 6°24'29" Lintang Selatan dan 108°25'28" Bujur Timur. Di sebelah selatan situs pada jarak sekitar 150 meter mengalir Sungai Cibulan. Di sebelah barat situs sekitar 300 meter terdapat mata air yang oleh penduduk dinamakan mata air Cikawali.
Keberadaan situs dari masa klasik hingga Islam ini sudah dikenal sejak zaman Hindia Belanda (zaman kolonial). Beberapa peneliti tercatat telah mengadakan kegiatan baik berupa pendataan maupun penelitian di situs ini (Raffles 1817; Hoevell 1842, 1854; Friederich 1855; Wilsen 1855, 1857; Seyff 1858; Brumund 1862; Pleyte 1896; Hoepermans 1913; Krom 1914). Perhatian pemerintah Indonesia terhadap situs Kawali antara lain pada tahun 1981 Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengadakan survei arkeologis dan geologis. Direktorat Perlindungan, Pembinaan, Peninggalan Sejarah dan Purbakala pada tahun 1982 mengadakan studi kelayakan untuk pemugaran situs. Selanjutnya pada tahun 1985 dilakukan pengujian arkeologis di lapangan dalam rangka perlindungan situs. Tahun 1993 Balai Arkeologi Bandung bekerjasama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengadakan pendataan di situs Kawali. Identifikasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa objek arkeologis di situs Kawali merupakan tinggalan budaya dari masa prasejarah, klasik, dan Islam. Pada bulan September 1994 dan 2003 Balai Arkeologi Bandung mengadakan penelitian untuk mengungkap transformasi budaya yang terjadi pada masa lalu. Dari ekskavasi tersebut ditemukan struktur batu dan tinggalan artefak. Pada tahun 1995 Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Jawa Barat mengadakan penelitian berkenaan dengan penemuan prasasti Kawali VI.
Secara umum situs Kawali terbagi dalam beberapa halaman teras. Pada halaman paling atas terdapat bangunan berundak yang disusun dari tatanan batu. Pada teras paling atas terdapat makam kuna dari masa Islam. Menurut keterangan juru kunci tokoh yang dimakamkan yaitu Kiai Dalem Adipati Singacala dan di sebelahnya merupakan makam Ki Cakrakusuma. Kedua tokoh tersebut merupakan tokoh yang lokal yang pertama kali menerima ajaran agama Islam dan kemudian menyiarkannya.
Pada halaman di bawahnya terdapat beberapa tinggalan arkeologis. Pada sisi timur bagian selatan terdapat Prasasti Kawali I. Prasasti dipahatkan pada batu berbentuk persegi empat tidak beraturan dengan ukuran: panjang kanan 125 cm, panjang kiri 120 cm, lebar atas 46 cm, lebar bawah 57 cm, serta tebal 10 cm dalam posisi tidur. Tulisan pada sisi depan berjumlah 10 baris dan setiap barisnya diberi garis lurus; sedangkan tulisan selanjutnya ditulis pada keempat sisinya. Prasasti tersebut isinya sebagai berikut:


Tidak ada komentar: