Saya sedang online, silahkan masuk

11.19.2008

Prasasti Muara Cianten Kota Bogor

Prasasti Muara Cianten terletak ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua hingga ke lokasi.

Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi. Prasasti Muara Cianten terdapat di Kampung Muara, Desa Ciaruteun, Kecamatan Cibungbulang. Secara geogrfis terletak pada koordinat 106° 41'28,5" BT dan 06º31'39,9" LS dengan ketinggian 320 m di atas permukaan laut.
Prasasti ini pertama kali dilaporkan penemuannya oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864, terletak di tepi Sungai Cisadane dan ± 50 m ke muara Cianten. Prasasti terletak ± 600 m sebelah utara dari Prasasti Kebon Kopi, dengan keletakan tanah lebih rendah ± 10 m. Objek masih berada di tempat asal (insitu), berada 2 m dari tebing sebelah baratdaya Sungai Cisadane, apabila Sungai Cisadane dan Sungai Cianten sedang banjir dan meluap, prasasti terendam air sungai dan acap kali digunakan sebagai alas untuk mencuci pakaian. Aliran sungai yang membawa pasir atau batu-batu kecil dan akibat aktivitas manusia sangat merusak kondisi objek ini.
Prasasti Muara Cianten, hingga kini masih berada di dekat Muara Sungai Cianten, terancam aus dengan gerus air sungai Prasasti ini permukaanya batunya halus karena proses penghalusan atau gerusan air sungai yang terus menerus dalam waktu yang lama. Hal ini belum diketahui dan perlu pengamatan secara seksama. Prasasti ditulis pada sebuah batu berukuran Tinggi 140 cm, Panjang 317 cm dan lebar 148 cm. Prasasti memuat tulisan/gambar (piktograf) dalam aksara ikal (garis-garis ikal yang saling membelit-belit) dan sudah sangat aus hingga sekarang belum dapat diartikan.
Prasasti Muara Cianten belum dilakukan penyelamatan, pemindahan dari tengah sungai Muara Cianten ke lokasi yang lebih aman yaitu di darat. Perlu secepatnya dilakukan penyelamatan dan perawatan terhadap prasasti karena merupakan salah satu prasasti tinggalan diduga berasal dari masa Kerajaan Tarumanagara.


Tidak ada komentar: