Saya sedang online, silahkan masuk

11.19.2008

Situs Tugu Gede Kota Bogor

Salah satu Menhir atau Batu Tegak mempunyai ukuran yang cukup besar dan cukup tinggi,Secara administratif situs Tugu Gede terletak di Kampung Cengkuk, Kelurahan Margalaksana, Kecamatan Cikakak. Secara astronomis situs ini terletak pada koordinat 6053’45” LS dan 106030’34” BT.



Area stus terletak di lembah seluas 2 ha dengan permukaan tanahnya bergelombang. Sekitar situs masih terrdapat tanah yang difungsikan sebagai perladangan. Di samping itu, di sekitar situs tumbuh pepohonan bambu serta tanaman keras, seperti cengkih dan durian. Pemukiman terdekat berada di sebelah utara, yaitu Kampung Cengku. Di sebelah barat dan selatan situs terdapat lembah, sedangkan di sebelah barat terdapat Gunung Batu Layang.
Berdasarkan tinggalan budaya yang terdapat di situs ini, kemungkinan besar situs ini merupakan lokasi aktivitas semenjak masa prasejarah hingga ke masa yang kemudian. Hasil survei dan penggalian yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan keragaman jenis dan bentuk tinggalan budaya dari daerah ini. Identifilasi temuan menunjukkan adanya tinggalan berupa tembikar, keramik, benda logam, alat batu, dan monumen batu. Tembikar yang ada adalah pasu, periuk, cawan, cawan berkaki, tempayan, pedupaan, kendi, dan cobek. Keramik yang ada berupa mangkuk, guci, botol, piring, vas, dan cepuk. Benda logam berupa genta, bandul, dan kaki wadah. Alat batu yang ada berupa batu giling, lumpang batu, pipisan, mata tumbak, beliung, dan alat serut. Sedang monumen batu yang ada berupa batu jolang, dolmen, dan menhir. Salah satu menhir yang paling besar adalah menhir yang berukuran tinggi sekitar 4 m.
Terbentuknya Kabupaten Cianjur diawali dengan berdirinya Pedaleman Cianjur. Pedaleman Cianjur merupakan gabungan dari Pedaleman Cikundul, Cipamingkis, Cimapag, Cikalong, Cibalagung, dan Cihea. Pengabungan Pedaleman-pedaleman tersebut terjadi pada sekitar peralihan kekuasaan atas daerah ini dari Mataram Islam ke VOC. Kemungkinan terjadi di sekitar tahun 1677. Sebagai dalem yang pertama adalah Dalem Cikundul yang mempunyia nama asli Jayasasana. Beliau merupakan keturunan Aria Wangsagoparana dari Sagala Herang, Subang. Jayasasana kemudian bergelar Aria WiraTanu. Pusat pemerintahan terletak di Pamoyanan.
Aria Wira Tanu kemudian diganti putranya Raden Aria Wiramanggala yang bergelar Aria Wira Tanu II yang juga dikenal dengan sebutan Dalem Tarikolot. Sekitar tahun 1691 kemungkinan besar terdapat perubahan status Cianjur dari Padaleman menjadi kabupaten. Hal ini terkait dengan adanya pengakuan VOC terhadap dalem Cianjur Aria Wira Tanu II sebagai regent atau bupati Cinajur. Selanjutnya setelah Wita Tanu II meninggal digantikan oleh anaknya Raden Astra Manggala yang kemudian bergelar Aria Wira Tanu III. Dengan naiknya Wira Tanu III sebagai bupati Cianjur berarti ia melanjutkan tradisi penggantian bupati secara turun temurun. Pada era pemerintahan ini, ibu kota kabupaten Cianjur dipindahkan dari Pamoyanan ke kampung Cianjur. Pemindahan ini merupakan pemindahan ibu kota yang terakhir.
Sebagai kesatuan adminsitratif, Cianjur meliputi wilayah seluas 4.884,93 km 2 dengan kondisi alam yang berbukit serta sebagian kecil daerah datar yang berada di bagian selatan. Cianjur menyimpan rekaman jejak kehidupan manusia masa lampau dari masa prasejarah hingga masa Islam/Kolonial.





Tidak ada komentar: