Saya sedang online, silahkan masuk

11.19.2008

Prasasti Tapak Gajah / Prasasti Kebon Kopi I

Prasasti Tapak Gajah Prasasti Tapak Gajah/Kebun Kopi I terletak ± 19 km sebelah baratdaya dari Kota Bogor, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat ataupun roda dua hingga ke lokasi

Dapat menggunakan trayek Bogor-Ciampea-Simpang Lebak Sirna-Ciaruteun Hilir (lokasi). Selain itu mengunakan trayek Bogor-Ciampea (± 45 menit), dan sampai di Persimpangan Lebak Sirna dilanjutkan dengan ojek motor ± 1,5 km sampai ke lokasi.
Prasasti termasuk di dalam Desa Ciaruteun Ilir, Kec. Cibungbulang. Berada pada koordinat 106°41'25,2"BT dan 06°31'39,9" LS dengan ketinggian 320 m di atas permukaan laut. Area situs dibatasi oleh tiga sungai, yaitu Selatan: Sungai Ciaruteun, Barat: Sungai Cianten, Utara: Muara Sungai Cianten dan Sungai Cisadane, Barat: Sungai Ciaruteun. Dari Sungai Cianten dan Cisadane terdapat perahu penyebrangan menuju situs. Tanah situs cukup subur dan dimanfaatkan oleh penduduk dengan menanami padi, sayuran, bambu dan tanaman keras lainnya. Di kawasan ini terdapat tiga prasasti, yaitu Ciaruteun, Kebon Kopi (Tapak Gajah) dan Muara Cianten, serta tinggalan megalitik antara lain batu dakon, menhir, batu datar arca megalitik..
Tulisan yang pada Prasasti Tapak Gajah Keberadaan prasasti ini diketahui berdasarkan laporan pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1863 M. Dahulu prasasti ini berada di kampung Muara tidak jauh dari tempat prasasti Ciaruteun biasa disebut Prasasti Kebon Kopi. Disebut demikian karena dahulu daerah itu merupakan lahan perkebunan kopi milik Jonathan Rig, yang telah melaporkan adanya kedua prasasti tersebut kepada "Dinas Purbakala" di Jakarta. Penduduk setempat menyebutnya batu tapak gajah karena pada prasasti itu terdapat sepasang telapak kaki gajah.
Prasasti dipahatkan di atas sebuah batu datar dari bahan andesit berwarna kecoklatan berukuran tinggi 69 cm, lebar 104cm dan 164 cm . Di permukaan batu dipahatkan sepasang telapak kaki gajah dan mengapit sebaris tulisan berhuruf Palawa dalam Bahasa Sangsakerta ditulis dalam bentuk puisi India dengan irama anustubh. Isi tulisan tentang sepasang telapak kaki gajah raja Kerajaan Taruma yang bagaikan telapak kaki gajah Airawata yang perkasa. Prasasti ini tidak dilengkapi pertanggalan dan diperkirakan dibuat pada abad ke-5 M masa Kerajaan Tarumanegara. Alih aksara dan terjemahannya telah diterbitkan oleh J.Ph. Vogel (1925 Masehi), The Earliest Sanskrit Inscription of Java. POD 1, HI. 17-35. Isi aksara yaitu :
— jayayiqalasya tarumendrasya hastinah — airavatabhasya vibhat dam padadvayam.
Artinya :
Di sini nampak sepasang kaki … yang seperti Airawata, gagah penguasa Taruma (yang) agung dalam … dan kejayaan.
Pada Prasasti dikatakan bahwa gajah yang bernama Airawata itulah yang membawakan kemenangan dalam perang (kejayaan) kepada penguasa Tarumanagara yang tentu selalu menungganginya bila ia pergi berperang. Nama gajah Airawata yang jelas dari nama gajah tunggangan Dewa Indra (dewa perang) dalam mitologi Hindu.
Prasasti ini sekarang diletakkan di awal masuk Kampung Muara, di tanah seluas 100 m dan dipagar kawat berduri setinggi 1,20 m dan telah ditata cukup indah. Objek juga telah ditempatkan di sebuah bangunan berarsitektur tradisional berukuran 7 x 7 m. Bangunan tradisional menggunakan atap sirap kayu, tiang dari beton menyerupai bentuk batang kelapa, lantai susunan batu kerakal yang disemen.
Di daerah Ciaruteun ini terdapat 3 buah prasasti penting bagi kesejarahan Kerajaan Tarumanegera yang merupakan kerajaan yang besar yang pernah ada di Pulau Jawa pada abad ke-5-7 M, yaitu Prasasti Kebon Kopi I (Prasasti Tapak Gajah), Prasasti Ciaruteun, dan Prasasti Muara Cianten. Prasasti Kebon Kopi I dan Prasasti Ciaruteun telah ditata dan diberi cungkup (peneduh) dan memasuki Desa Ciaruteun Pemerintah Kabupaten Bogor telah melakukan penataan dengan membuat gapura untuk kepentingan kepariwisataan. Kondisi jalan menuju lokasi cukup mudah, tetapi dari jalan raya belum dilengkapi dengan penunjuk jalan. Kondisi jalan di lokasi cukup memadai.


Tidak ada komentar: